Teori Richard Solomon : belajar motivasi baru berdasarkan
perubahan perasaan yang kontras. Disini Salomon menemukan 2 komponen pada
setiap reaksi pada sebuah situasi emosional. Komponen pertama ia sebut reaksi
A. Bersifat sementara dan kuat. Respon ini mungkin berhubungan dengan aktifitas
neural di otak : cepat dan hampir bersamaan dengan pengalaman emosi yang
menyebabkan rangsangan. Komponen kedua ia sebut reaksi B yang merupakan lawan
dari reaksi A. Jika reaksi A adalah kesenangan, maka B adalah kesedihan dan
sebaliknya. Reaksi B lebih lambat dibuat dan lebih lambat dihilangkan.
Contoh kasus yang pernah saya alami ialah saat pertama kali saya
harus main flying fox. Kalau saat itu tidak diharuskan mungkin saya juga tidak
akan pernah mencoba permainan itu karena saya selalu menghayalkan hal-hal buruk
yang mungkin terjadi saat saya menaiki flying fox tersebut. Tiba saatnya saya
harus naik flying fox rasanya detak jantung semakin cepat, tapi rasa takut itu
hanya berlangsung selama 3 detik pertama saja setelah itu saya merasa sangat
bebas dan lepas berada diudara. Rasanya ingin untuk naik lagi tapi sayang Cuma
boleh sekali karena saat itu naiknya di kampung stakoetoe untuk latihan
kepemimpinan.
Jadi, dalam kasus saya ini rasa takut yang saya alami sebelum
menaiki flying fox inilah yang disebut sebagai reaksi A. Sedangkan ras bebas,
lepas dan ingin mencoba untuk naik itu adalah reaksi B lawan dari reaksi A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar