Kamis, 21 Juni 2012

Solomon’s opponent theory


Teori Richard Solomon : belajar motivasi baru berdasarkan perubahan perasaan yang kontras. Disini Salomon menemukan 2 komponen pada setiap reaksi pada sebuah situasi emosional. Komponen pertama ia sebut reaksi A. Bersifat sementara dan kuat. Respon ini mungkin berhubungan dengan aktifitas neural di otak : cepat dan hampir bersamaan dengan pengalaman emosi yang menyebabkan rangsangan. Komponen kedua ia sebut reaksi B yang merupakan lawan dari reaksi A. Jika reaksi A adalah kesenangan, maka B adalah kesedihan dan sebaliknya. Reaksi B lebih lambat dibuat dan lebih lambat dihilangkan.
Contoh kasus yang pernah saya alami ialah saat pertama kali saya harus main flying fox. Kalau saat itu tidak diharuskan mungkin saya juga tidak akan pernah mencoba permainan itu karena saya selalu menghayalkan hal-hal buruk yang mungkin terjadi saat saya menaiki flying fox tersebut. Tiba saatnya saya harus naik flying fox rasanya detak jantung semakin cepat, tapi rasa takut itu hanya berlangsung selama 3 detik pertama saja setelah itu saya merasa sangat bebas dan lepas berada diudara. Rasanya ingin untuk naik lagi tapi sayang Cuma boleh sekali karena saat itu naiknya di kampung stakoetoe untuk latihan kepemimpinan.
Jadi, dalam kasus saya ini rasa takut yang saya alami sebelum menaiki flying fox inilah yang disebut sebagai reaksi A. Sedangkan ras bebas, lepas dan ingin mencoba untuk naik itu adalah reaksi B lawan dari reaksi A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar